Museum Soesilo Soedarman Gentasari



Penulis di depan Museum Soesilo Soedarman
Museum Soesilo Soedarman

      A.    Latar Belakang
Museum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum. Museum juga andil mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, sebab dengan adanya Museum, anak didik dapat mengenal benda-benda kuno dalam sejarah bangsa Indonesia.  


  B.     Metode Penulisan
Penulisan ini menggunakan metode kualitatif analisis induktif, fokus penelitian diarahkan pada Museum Soesilo Soedarman. Perolehan data menggunakan teknik observasi terhadap objek terkait.

  C.    Tujuan dan Kegunaan
Penulisan ini bertujuan untuk:
       1.      Mendeskripsikan kebutuhan anak didik mengenal peninggalan sejarah
       2.      Mempertahankan peninggalan Pahlawan Bangsa
       3.      Menggunakan metode gambar

  D.    Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian telah dilakukan pada awal bulan Januari 2015.

  E.     Kondisi Museum
Museum Soesilo Soedarman terletak di desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Museum ini didirikan pada tahun 1899 oleh Eyang Dipakarsa, Penatus pertama desa Gentasari, yang juga dikenal dengan Eyang Mendali, dan merupakan Eyang Buyut dari Soesilo Soedarman.
Adapun Museum ini menempati Pendopo Wisma Mbah Ageng. Jaraknya sekitar 200 meter dari Pondok Pesantren Roudlotul Jinan yang didirikan oleh almaghfurlah KH. AM. Sudiyat Ya’qub.

  F.     Biografi Soesilo Soedarman
Soesilo Soedarman lahir di desa Nusajati, Maos, Cilacap pada 10 Nopember 1928. Ayahnya bernama Soedarman Wiryosoedarmo, sedangkan Ibunya bernama Soembijah. Ia merupakan anak ke- 4 dari 12 bersaudara. Adapun masa kecil Soesilo Soedarman dilewatkan di Pendopo Wisma Mbah Ageng ini. Ia tinggal bersama kakeknya, Eyang Bona Wangsawiredja, yang juga menjabat sebagai Penatus desa Gentasari ini. Sedangkan Ayahnya, adalah Sekretaris (Carik) desa Gentasari.

Adapun pendidikan Soesilo Soedarman, setelah Ia menyelesaikan pendidikan dasar di desa Maos-Cilacap, Ia melanjutkan pendidikan Taman Siswa di Yogyakarta dan menjadi salah satu murid Ki Hadjar Dewantara. Kemudian, istrinya bernama Ibu Widaningsri yang dinikahi pada 15 April di Ponorogo (Jawa Timur) tahun 1951 dan memiliki 5 anak; 4 putra dan 1 putri. Ia wafat pada Kamis 18 Desember 1997, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional – Kalibata.

Demikianlah gambaran umum Museum Soesilo Soedarman yang dapat penulis sampaikan, tentunya tulisan ini masih jauh dari sempurna.


Demak, 3 Pebruari 2015
Ahmad Shohibul Muttaqin

0 komentar:

Posting Komentar